Tuesday 28 April 2015

Cinta.

Cinta.

Cinta.
Mungkin cinta adalah hal terdekat, sekaligus hal terjauh dari hidup kita.

Kita setiap hari bertemu cinta, merasakan cinta, melihat cinta, mendengar cinta, memberi cinta, menerima cinta.

Tapi pernahkah kita berpikir.
"Apa itu cinta?"
Kita bertemu dengannya setiap hari, tapi kita bahkan tidak tahu, apakah dia itu.

Cinta.
Sebagian besar, orang mengatakan cinta adalah perasaan yang menghubungkan dua insan.
Mungkin mereka benar, tapi bagaimana dengan para (maaf) jomblo?
Apa artinya mereka tidak punya cinta?
Berarti, apa yang dimaksud dengan cinta?

Yang lain mengatakan, cinta adalah kehidupan.
Ketika ada kehidupan, disitu pula ada cinta.
Mungkin mereka benar, akan tetapi, lantas tidak pernahkah engkau ditinggal seseorang ke alam sana?
Ketika ia tak lagi hidup, maka hilangkah cinta dari kalian?
Kurasa, bukan ini pula yang dimaksud dengan cinta.

Cinta adalah menerima segala kekurangan yang ada, itulah yang biasa para pecinta katakan.
Tapi bukankah manusia itu egois?
Aku yakin, sedikit banyak kalian pasti menuntut pasangan.
Baik sekedar memperbaiki penampilan, minta perhatian, dan sebagainya.
Bukannya itu berarti tidak menerima apa adanya?

Cinta adalah bertahan dalam suka dan duka. Itu yang para pasangan katakan.
Jikalau begitu, mereka yang terpisah karena keadaan, keluarga, serta agama.
Yang berarti mereka menyerah dari keadaan yang ada.
Apa berarti mereka tidak punya cinta?

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Itu yang dikatakan wikipedia.
Jikalau cinta sekuat itu, kenapa masih banyak mereka yang sanggup menahannya sendirian?

Lantas, dari semua itu.
Tidakkah kalian menyadari arti sebenarnya dari cinta?

Iya, itu semua adalah cinta.

Tak harus bersama jika cinta.
Tapi jika cinta, pasti bersama.

Tak harus mengungkapkan jika cinta.
Tapi jika cinta, pasti akan terungkapkan.

Tak harus hidup untuk mencinta.
Tapi jika cinta, pasti hidup.

Tak harus menerima jika cinta.
Tapi jika cinta, pasti menerima.

Tak harus bertahan jika cinta.
Tapi jika cinta, pasti bertahan.

Cinta adalah perasaan tak tergambarkan.

Cinta
Adalah mengerti, tanpa rasa ingin dihargai.

Cinta
Adalah emosi kuat, meski tak harus bisa terikat.

Karena.

Cinta.
adalah ketika kita rela mengorbankan segala hal,
tanpa peduli apakah akan mendapat hal setimpal.

Baca selengkapnya

Tuesday 7 April 2015

Cerita.

Sunyi.

Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan malam-malamku saat ini.

Saat ini. Saat ia sudah tak lagi ada disini.

Sepi.

Tak ada lagi canda tawa seperti biasanya. Tak ada lagi obrolan malam santai nan mesra. Tak ada lagi pesan-pesan singkat berisi kalimat cinta. 

Sendiri.

Yang tersisa hanya aku. Dan dering  telpon genggamku.

Salah.

Tunggu sebentar?
Dering telpon?
Mungkinkah ia?

Dengan rasa penasaran dan hati berharap, kubuka pesan tersebut.

"Sudah saatnya"

Hanya itu yang tertulis disana.
Aku tidak mengenal nomor si pengirim, pun maksud dibalik kalimat tersebut.

Rindu.

Mungkin itu yang menggerakkan jariku untuk terus menggeser kotak pesanku ke bawah, terus ke bawah, terus ke bawah.
Hingga aku menemukan obrolan dengan kontak bernama "Cinta".

Hati.

Pernah mendengar bunyi hati yang patah?
Kuharap belum, dan jangan pernah.
Tapi jika kau benar ingin tahu, mungkin bertemu denganku adalah cara terbaikmu.

Heran.

Melihat semua kenangan ini membuat aku berpikir. Bagaimana mungkin manusia bisa berubah secepat ini?

Ego.

Mungkin, itulah yang membuat kita seperti sekarang ini. Itulah yang memisahkan kita.
Itulah yang seharusnya disalahkan, bukan aku, bukan kamu, bukan kita.

Andai.

Kadang aku berpikir, andai kita tak mengenal ego. Mungkin kita masih bisa bersama. Mengobrol berdua hingga pagi tiba. Memberi peluk dan cium mesra pada yang terlelap pertama.

Lagi.

Dering telponku membuatku sadar dari lamunan.

Pesan itu kuterima lagi.
Dengan isi yang sama. Dengan pengirim yang sama.
Hanya,"Sudah saatnya".

Tanya.

Apakah pesan ini memang untukku?

Iya.

Entah iya atau bukan.

Tapi aku mengerti kalimat itu.

Memang, sudah saatnya.

Sudah saatnya. Aku pergi. Dari masa lalu. Menuju masa depan.

Sudah saatnya. Aku melangkah lagi. Menghapus kenangan. Menuju kebahagiaan.

N.b.:
Tulisan ini terinspirasi dari pesan salah sambung berisi kalimat "sudah saatnya", serta didukung oleh suasana H-5 UN yang sejuk. Di depan kelas penuh kenangan.

Baca selengkapnya

Saturday 4 April 2015

Tipe-tipe orang yang menghadapi UN

Tipe-tipe orang yang menghadapi UN

Hae gaes.
Jadi gini, seperti yang kalian tau, sekarang kan gue udah kelas 12, dan sekitar satu minggu lagi gue bakal menghadapi yang namanya UN.
So, kalo kalian bernasib sama kaya gue. Kali ini gue bakal........
Nulis tentang tipe-tipe orang yang bakal menghadapi Ujian.
Iye, ngga ngebantu emang. Tapi ya udahlah :|
Cekidot~
1. The saatnya berubah guy
Orang tipe ini adalah tipe orang normal kebanyakan. Mereka bakal jadi alay kalo lagi zaman alay. Jadi alim kalo lagi bulan puasa. Jadi laper kalo belum makan. Dan jadi rajin kalo udah deket UN.
2. The "UN apaan tuh?" guys.
Orang tipe ini biasanya bakal tetep ngejalanin hidupnya secara normal. Jangankan ketemu UN. Dia ketemu begal mirip H. Lulung aja dia tetep kalem. Satu-satunya yang dia takutin adalah Tuhan. Iya, super sekali.
3. The saatnya berubah tapi tetep biasa guy.
Orang tipe ini adalah tipe yang paling kampret. Mereka bakal koar-koar "Gue bakal lebih rajin!" ke semua orang. Tapi nyatanya, dia tetep aja males kaya biasa. Iya, rajin mereka hanya sebatas wacana. Kampret memang.
4. The mau fokus UN dulu guy
Yang ini lebih kampret. Mereka ini adalah tipe yang memanfaatkan UN sebagai ajang penolakan atau pemutusan hubungan mereka.
Contoh:
"Sebaiknya kita temenan aja deh. Aku mau fokus UN"
Dalam hati:
"Sebenernya gue males sih serius buat UN. Tapi ya, mending gue fokus UN deh daripada harus nerima lo"
5. The "Saatnya kita gila-gilaan bentar lagi lulus" guys.
Mereka adalah tipe-tipe yang udah bosen 3 taun sekolah gitu-gitu mulu, so mereka pengen coba hal-hal baru mumpung bentar lagi lulus.
Ya kalo hal barunya positif. Ya bagus.
Tapi kalo hal negatif. Mending jangan deh bro. Nanggung.
Kan ngga enak kalo tinggal seminggu, terus kalian gagal lulus akibat kelakuan kalian sendiri?
#nukabijak #supersekali
6. The sok sadar guys.
Mereka adalah tipe yang kalo ketemu siapa aja, pasti ngomong "Ngga kerasa ya kita udah dewasa. Kita bentar lagi udah bakal kuliah aja"
7. The "Gimana ya hidup gue tanpa kalian semua" guys.
Ada temen yang udah deket UN, tiba-tiba sering nangis di pojokan.
Tiap ketemu cowo dia nangis, terus ngajak pelukan.
Kalo ketemu tipe kaya gini, tanggepin aja.
Tapi kalo minta peluknya lebih 7 kali dalam sejam. Waspada, kali aja dia homo.
8. The jual kunci jawaban UN guys.
Deket UN tiba-tiba ada yang deketin lo? Atau ada yang tiba-tiba sering duduk di lapangan sambil gelar karpet? Waspada! Bisa aja dia tipe MLM yang jual kunci jawaban UN!
9. The olshop jual kunci jawaban UN guys.
Mereka adalah versi kekiniannya tipe ke-8.
"Cek DP kita guys. Limited edition nihh"
10. The olshop spam komen ig jual kunci jawaban UN guys.
Yang lebih parah. Kalo mereka jualnya di ig. Di foto orang yang kenal pun ngga. Komen gini:
"Sist, cek ig kita ya. Ada kunci jawaban UN. Plus peninggi dan pelangsing loh. Buruannn."
11. The COC guys.
"Bu pengawas, bentar ya. Mau attack war duluu"
12. The biar UN tetep ngeblog guys.
.........
Ini gue.
Okeeeh. Segitu dulu aja post kali ini.
Maaf yaa gue jarang ngeblog sekarang, tapi gue janji, gue bakal lebih sering ngeblog kok kalo udah selesai UN.
Btw, kalian termasuk tipe yang mana?
Atau kalian masuk tipe yang lain?
Share di comment box yaaa.
CIAO~
Baca selengkapnya