Aku, cinta, kamu
Aku, cinta, kamu.
Maafkan aku,
Aku cinta,
Aku cinta pada setiap candu akanmu yang selalu engkau hidupkan kedalamku. Kedalam hidupku.
Aku cinta,
Aku cinta setiap senyum yang terukir diwajahmu.
Walau aku tau, engkau tidak tersenyum padaku, tersenyum bersamaku, apalagi tersenyum, karenaku.
Bahkan, Aku cinta.
Aku cinta setiap tetes kerinduan itu. Tetesan kerinduan akanmu yang entah kenapa selalu menghantui setiap bagian dariku. Dari kehidupanku.
Aku tetap cintai semua itu. Walau aku tau.
Tak ada perasaan yang sama darimu, untukku .
Aku, cinta, kamu.
Mungkin itu bukanlah kata yang pantas keluar dari bibir seorang yang bahkan hanya perindumu, sepertiku.
Tapi itulah kenyataanku, kenyataan yang seharusnya hanya kubiarkan membisu.
Membisu dan membusuk secara perlahan seiringan dengan musnahnya perasaan itu.
Aku, cinta, kamu
Aku mungkin terlalu lemah untuk mengungkapkan perasaan itu.
Aku terlalu tidak pantas bahkan walau hanya memiliki perasaan itu.
Tapi itulah perasaanku.
Aku tak berharap aku juga mendapat kata itu, apalagi perasaan itu, darimu, padaku.
Yang aku tau. Aku hanya ingin engkau tau. Kalau.
Aku, cinta, kamu.