Monday, 10 August 2015

Sakit

Pernah ku terluka.
Mencoba berharap pada hati yang tak setia.
Mencoba percaya walau hanya mendapat dusta.
Mencoba terima walau tahu kan kecewa.
Mencoba mencinta walau sakit yang kuterima.

Waktu itu, kupikir inilah akhirku.
Untuk apa aku hidup kalau tanpa dirimu,
begitu pikirku. 

Mengerikan, saat kuingat cinta yang kubangga menghancurkan harapanku.
Mengikis sisa-sisa semangat hidupku.
Tapi itulah takdir, harus kuterima walaupun berakhir pilu.

Kini, semua bisa kulewati.
Mencoba menutup luka dengan cara mengagumi.
Mencoba menyembuhkan diri dengan jatuh hati.
Kecewa terhapus bahagia.
Benci terganti cinta.
Tak lagi ada duka. 
Hariku hanya tentang suka.

Hingga hari dimana sakit itu tiba.
Sakit yang lebih besar dari kecewa.
Perih yang lebih dalam dari hati yang terluka. 

Bodoh, dulu aku kehilangan harapan hanya karna cinta berbalas kecewa.
Bodoh, dulu aku telah menyerah hanya karena sakit yang sangat tiada artinya.

Namun, kini aku mengerti.
Sakit ini telah memberiku arti.
Dan menyadarkan hati.

Memang,

Sakit gigi,


lebih perih dari sakit hati.




Puisi di atas disponsori oleh gigi gue yang udah seminggu ini sakit-banget-luar-biasa-sampe-rasanya-pengen-guling-guling :|

Udah ke dokter sih. Katanya gara-gara geraham bungsu mau tumbuh.
Ya doain aja semoga cepet sembuh deh. Amin :|

Btw, maaf ya telat ngepost. Selain gara-gara sakit gigi. Minggu ini gue juga sibuk abis daftar ulang kuliah.

Tapi insha allah bakal rutin nulis lagi dari minggu depan.
So, baca, komen, dan share terus ya!
MAKASEH~

Bagikan

Jangan lewatkan

Sakit
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 comments:

Tulis comments
avatar
15 August 2015 at 16:43

ngeliat peralatan dokter gigi jadi linu ane gan, wkwkw
mampir-mampir sob http://muhammaddicka.blogspot.com/

Reply

Jangan lupa ngomen ya, tapi ngomennya jangan di lampu merah, entar di Razia SatPol PP. Ciao!